Hunting Rumah

Bagi pasangan muda (newly weds) seperti kami, mungkin beberapa punya tujuan yang sama seperti kamu, yaitu mencari rumah yang sesuai dengan keinginan. Bagi kami, selain sekedar tempat untuk berteduh, rumah juga harus berfungsi secara baik sebagai tempat untuk berkumpul keluarga dengan cukup nyaman.

Setelah merit 8 bulan yang lalu, saya dan suami mulai iseng-iseng pilih lokasi dan harga rumah yang sesuai dengan budget. Lokasinya dipinggir kota jakarta tidak masalah, yang penting lokasi itu tidak banjir, akses mudah dan cepat, sarana transportasidari rumah ke kantor dan sebaliknya cukup mudah.

Sekarang untuk mencari rumah di tengah kota dengan budget “penganten baru” memang rada mustahil ya? paling dapet yang dipinggiran kota jakarta seperti bekasi, cibubur, depok, bintaro BSD dll.

Kami sempet melihat -lihat ke kota bekasi dan saat itu kami menyambangi daerah jantung kota bekasi yang sedang di develop yaitu pembangunan summarecon bekasi. kalau melihat rumah contohnya sih kami waktu itu suka banget. Desain rumahnya minimalis, dengan carport dan garasi yang cukup luas, muat untuk 2 mobil, serta lokasinya pun di tengah kota Bekasi (deket MM, RS Mitra Keluarga, stasiun kereta dll).

Malah suami saya juga suka banget karena lokasinya dekat stasiun kereta. Namun saat itu, cluster di Summarecon itu sudah habis terjual semua walaupun perumahannya sendiri belum dibangun (saking lakunya), akhirnya kita menunggu untuk launching cluster berikutnya. Setelah dapet informasi dari marketingnya, ternyata launching cluster berikutnya baru dilakukan tahun depan (2011).

Setelah beberapa saat “jatuh cinta” banget sama summarecon bekasi yang belum dibangun itu, kami akhirnya mendapat informasi dari beberapa pihak yang menceritakan pengalamanya bermukim di kota Bekasi. beberapa teman menceritakan betah bermukim disana, beberapa lagi tidak. Saya tertarik untuk mendapat informasi yang lebih jauh lagi ke teman saya yang tidak betah bermukim disana. Menurut informasi dari dia, Bekasi kotanya cukup gersang, beberapa lokasi disana banjir, dan akses kereta terbatas, karena satu rel yang sama digunakan untuk beberapa rute termasuk rute antar provinsi (gambir menuju daerah jawa sana) dampaknya jika menjelang hari raya, praktis sarana trasportasi kereta ini tidak kondusif untuk digunakan.

Alternatifnya menggunakan transportasi umum lainnya misal bis atau menggunakan mobil pribadi. Namun, baru masuk tol aja sudah macet katanya.

Nah lho, akhirnya kami putar arah untuk mencari rumah di daerah lain. dan suatu hari pergilah kami ke Bintaro. Tidak banyak perumahan yang kami lihat di Bintaro, namun sehari sebelum hunting ke bintaro, saya iseng melihat iklan di website rumah123 ada iklan pembangunan town house baru di Bintaro namanya Bintaro Terrace Residence. Besoknya, sampailah kami di lokasi.

Bintaro Terrace Residence terletak di dekat sektor IX Bintaro, 5 menit naik kendaraan ke stasiun sudimara. tempatnya relatif tinggi sehingga sepertinya tidak banjir. Hal ini juga ditegaskan oleh warga sekitar, yang bilang daerah sekitar situ belum pernah banjir, dan airnya juga bagus katanya.

Berbekal informasi itu, akhirnya kami berdua sepakat untuk mengambil salah satu rumah di town house tersebut. Rumah 2 lantai dengan Luas 110/105 m persegi. Lumayan lah buat keluarga kecil kami nantinya.

Pengembang Bintaro Terrace Residence, bukan pengembang besar yang sering diiklanin di televisi, bukan pula pengembang yang menguasai daerah bintaro jaya yaitu Jaya Property. Namun pengembang kecil yang cukup sukses membuat beberapa perumahan disekitaran bintaro. Rumah kami baru akan dibangun awal januari 2011, dan insya alloh akan selesai 8 bulan berikutnya. Doain ya semoga semuanya lancar, dan kami betah tinggal disana, this is our first futur house.

3 Comments »

  1. Salam kenal mba, saya windy, Gmn mba suka duka tinggal di bintaro terrace? Please sharenya, krn saya dan suami lg kepincut cluster baru bintaro terrace 2, makasih 🙂

    • kupukupukuningku said

      Dear Mbak Windy,
      makasih ya udah baca blog saya.
      Menurut pendapat pribadi saya, satu-satunya benefit tinggal di Bintaro terrace adalah lokasi. Lokasi dekat dengan stasiun kereta, dari rumah ke stasiun cuma ngangkot 2 ribu (ngak perlu ngojeg, kecuali klo kesiangan), dekat dengan fasum lainnya, pasar, sekolah, mall, dekat ke BTC nya (secara lokasi dia nebeng ke fasilitas binjay). Biaya transportasi bisa ditekan.

      Selain masalah lokasi, sy anggap biasa aja tinggal disitu tidak ada nilai plus yang lain. as you no, pengembangnya kan bukan pengembang sekelas binjay. Dimana infrastrukturnya gak diurusin sm binjay. Berikut kekurangan disana:
      – tidak ada tarikan kabel telepon rumah dari telkom (klo binjay kan pasti ada)
      – kabel listrik menjuntai juntai diatas (tidak dikubur)
      – sumur gali sendiri tapi pengalaman di rumahku galinya gak dalem, jadi air kuning. saya rencana mau dalemin biaya 10 jeti
      – setelah berlangsung beberapa bulan, banyak rembesan dan bocor, tidak hanya d rumah saya, namun di rumah tetangga juga begitu. (pilih unit yang belakangnya gak nempel k rumah warga).

      secara kualitas rumah saya bilang masih banyak banget kekurangan. Rupanya satu rumah dengan rumah yang lainnya, kontraktor ya gak sama, walaupun ngerjain proyek satu klaster. seperti di bintaro terrace, rumah saya dan rmh tetangga gak sama kualitas bangunannya. ada yang oke ada yang engga.

      kalau mbak belinya pada masa pembangunan, seperti saya, mbak masih bisa mantau cara kerjanya. minta sumurnya langsung didalemin saat itu juga (walopun ada biaya tambahan ke pengembang), minta semennya dibayakin biar rumah gak gampang retak2, dan hal hal teknis tentang kualitas bangunan lainnya yang kudu dipantau sm mbak dan suami.

      Intinya mbak, klo boleh saran (sy yakin mbak tau the best), kalau mutusin beli rumah lihat lokasinya kira2 mendukung mbak beraktifitas gak? mengenai masalah kualitas bangunan, memang semua pengembang ada aja cela nya. rumah kaka saya di binjay juga kualitas rumah nya anchur, padahal lokasi di deket McD sektor 9. Namanya pengembang manapun pengennya untungnya gede kan? dengan ‘mungkin’ memangkas biaya bangunan.

      Tidak ada yang salah dengan bintaro terrace, selama budgetnya masuk. as you no, rumah di bintaro kan sekarang selangit. apalagi harga rumah bintaro jaya. kalau saya sih, daripada ngejar perumahan yg udah mapan spt binjay dengan harga selangit, mending beli pengembang biasa dengan harga terjangkau, namun fasilitas dan lokasinya mendukung. kalau masalah infrastruktur, coba cerewetin aja pengembangnya dari awal. perhatiin hal-hal tadi. (sebenarnya bintaro terrace juga gak murah2 banget yak? hehehe)

      oh ya aku pernah liat bintaro terrace 2, kan agak turun konturnya tuh? kira2 banjir gak? tanya ke warga situ, jangan satu dua orang, tanya warga sebanyak2 nya.

      terakhir perhatiin sumur yaa… sy udah dua tahun nih masak dengan air mineral karena air sumurnya kuning, baju2 bladus semua.

      Demikian semoga dapat memberikan pencerahan.

  2. Terimakasih infonya Mbak. melihat testimoni Mbak yg mengatakan lokasi BT2 lebih rendah, saya jadi urung beli di situ. sekali lagi terimakasih. pengalaman tinggal puluhan tahun di jakarta yg banjir sepertinya sudah cukup 🙂

    sepertinya harus cari rumah second dengan lokasi yg lebih baik. 🙂

RSS feed for comments on this post · TrackBack URI

Leave a comment